REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Harga minyak dunia merosot pada Rabu (21/8) karena para pedagang menunggu data stok terbaru. Mereka terus mengamati rilis risalah pertemuan Juli Federal Reserve AS, kata para dealer.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 55 sen menjadi 109,60 dolar per barel dalam transaksi di London.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate untuk pengiriman September turun 25 sen ke posisi 104,86 dolar per barel.
Laporan mingguan cadangan energi komersial AS oleh Energy Information Administration yang dijadwalkan dirilis pada Rabu dan akan memberikan indikasi tentang kondisi ekonomi nomor satu dunia tersebut.
Kelompok tersebut pekan lalu mengatakan stok minyak mentah menyusut menjadi 360,5 juta barel dalam seminggu sampai 9 Agustus, terendah sejak Januari.
"Harga WTI mengacu pada jumlah energi AS, petunjuk dari risalah Federal Open Market Committee, serta berita dari Jackson Hole pada beberapa pekan mendatang," kata David Lennox, analis sumber daya pada Fat Prophets di Sydney, AFP.
Gubernur bank sentral dari seluruh dunia akan berkumpul untuk pertemuan tahunan mereka di Jackson Hole, Wyoming, pekan ini.
Faktor yang mendorong penurunan Brent kurang jelas, terutama mengingat indikasi baru-baru ini pengetatan di pasar serta kurangnya data ekonomi baru. "Sementara berita dari Eropa optimistis, ini kemungkinan belum memiliki dampak pada permintaan," kata Lennox.
Data pekan lalu menunjukkan bahwa zona euro keluar dari rekor resesi 18 bulan pada kuartal ke dua dengan mencatat pertumbuhan 0,3 persen.
Mata juga tertuju di Washington, di mana beberapa menit pertemuan kebijakan Fed pada Juli akan dituangkan dalam,, petunjuk tentang masa depan program stimulus AS.