Senin 19 Aug 2013 21:24 WIB

Dirjen Sebut Target Penerimaan Bea Cukai Sulit Dicapai

Petugas bea cukai berulang kali menggagalkan penyelundupan pakaian bekas. Impor pakaian bekas terutama berasal dari negara tetangga
Foto: Berita Daerah
Petugas bea cukai berulang kali menggagalkan penyelundupan pakaian bekas. Impor pakaian bekas terutama berasal dari negara tetangga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Target penerimaan bea dan cukai yang ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 sebesar Rp168,2 triliun sangatlah berat. Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandon, mengungkapkan di Jakarta, Senin (19/8).

Walaupun demikian, dia mengatakan Bea Cukai tetap berupaya mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. "Tentu ini makin berat, dari target Rp153 triliun menjadi Rp168 triliun, tetapi karena itu sudah perintah, saya menjawab Insya Allah tercapai," ujarnya.

Agung mengatakan bahwa tantangan penerimaan bea dan cukai yakni kondisi ekonomi global. Alasannya pelemahan ekonomi global akan berdampak pada semua aspek bea dan cukai.

"Jadi, kalau variabel ekonomi melemah, mungkin ekspornya melemah, impornya melemah. Berarti bea masuk turun, dan bea keluarnya juga turun. Namun, kami masih berusaha untuk mencapai target," katanya.

Salah satu usaha ekstra yang akan dilakukan untuk mencapai target itu, Agung mengatakan Dirjen Bea dan Cukai  juga fokus mengatasi potensi kebocoran, seperti penyelundupan. Bea Cukai pun berupaya untuk memperketat pengawasan di tempat-tempat yang selama ini diduga menjadi pintu masuk penyelundup.

 

Tidak hanya itu, lanjutnya, penajaman proses penelitian dan klasifikasi kepabeanan juga akan dilakukan. "Sehingga yang diberitahukan di bea dan cukai klasifikasinya benar. Akhirnya tarif bea masuknya juga benar, nilai pabeannya juga benar. Itu dapat membuat penerimaan kita lebih baik," ujar Agung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement