Senin 19 Aug 2013 06:49 WIB

ZTE dan Huawei Bantu Kembangan Jaringan Telekomunikasi Ethiopia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
ZTE (Ilustrasi)
Foto: AFP
ZTE (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Ethiopia menandatangani kesepajatan dengan perusahaan teknologi Cina ZTE dalam memperluas infrastruktur ponsel. Kesepakatan yang dilakukan oleh operator Ethio Telecom dan ZTE ini bernilai 800 juta dolar AS.

"Proyek perluasan ini sangat penting untuk mencapai tujuan kami dalam meningkatkan layanan telekomunikasi di seluruh bangsa," ujar Chief Executive Ethio Teleco Andualem Admassie, seperti dilansir laman Fox News, Senin (19/8).

Perjanjian ini merupakan bagian dari proyek perluasan telekomunikasi senilai 1,6 miliar dolar AS yang dilakukan bersama raksasa teknologi Cina yang lain, Huawei Technologies. Kedua perusahaan akan memberikan pinjaman berbunga rendah kepada Ethiopia melalui kerja sama yang bernama vendor financing.

Dari proyek ini, provider dan penyedia jasa layanan internet milik negara tersebut ingin meningkatkan cakupan layanan seluler menjadi 80 persen. Kerja sama tersebut juga termasuk meningkatkan akses jaringan 3G di seluruh Ethiopia dan  memperkenalkan jaringan 4G di ibu kota Addis Ababa.

Andualem mengungkapkan ekspansi ini merupakan bagian dari rencana pertumbuhan dan transformasi. Ekspansi ini sudah dimasukkan dalam cetak biru pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk membantu status masyarakat berpenghasilan menengah pada 2025.

Menurut International Telecommunication Union, saat ini hanya satu persen dari 85 juta penduduk Ethiopia yang memiliki akses internet mobile. Hanya 23 persen dari populasi negara tersebut yang berlangganan ponsel.

Cina telah melakukan berbagai ekspansi di berbagai bidang. Termasuk telah memenangkan tender pembangunan jalan raya di Kenya, menandatangani kesepakatan proyek energi di Uganda dan menjalankan proyek pertambangan di berbagai negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement