REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) akan menyuarakan kepentingan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dalam pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada Oktober 2013. "Kami sudah membentuk kelompok kerja (pokja) yang mempersiapkan agenda yang akan dibawa dalam pertemuan itu," kata Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Aswin Tomo Andi Lolo di Jakarta, Ahad (18/8).
Aswin menyebutkan saat ini Pokja Hipmi sedang menggodok berbagai materi untuk menyuarakan kepentingan pengusaha kecil dan menengah. Menurut dia, sebagian besar pengusaha muda merupakan pengusaha yang bergerak di bidang UKM. "Materi tersebut nantinya akan disampaikan dalam APEC SME Summit di Bali pada 5 Oktober 2013," kata Aswin.
Menurutnya, selama Juni hingga Oktober 2013, Hipmi banyak terlibat dalam kegiatan yang menyangkut bidang internasional. Pada 19-28 Juni 2013, Hipmi menggelar Hipmi Trade Mission USA, pada Agustus ada kegiatan Diaspora Indonesia dan Forum Pengusaha Muda ASEAN-China V di Brunei, dan pada Oktober 2013 ada pertemuan APEC di Bali.
Hipmi Trade Mission USA merupakan salah satu upaya marketing sekaligus komunikasi organisasi pengusaha muda itu ke mancanegara. Kegiatan itu membuka peluang di bisnis franchise bagi pengusaha muda. Tak kurang dari 400 brand ternama yang tersebar dari seluruh dunia diprediksi dapat menjadi celah bisnis yang dapat dikembangkan di Tanah Air. Delegasi Hipmi selain dari Jakarta, juga banyak yang berasal dari Kalimantan Timur, Bali, Makassar, Jambi, Batam, hingga Bogor.
Hipmi mengharapkan para pengusaha daerah dapat mengembangkan usaha dan memajukan daerahnya masing-masing. HIPMI juga berharap, kegiatan trade mission itu dapat meningkatkan peluang investasi maupun kerja sama bisnis, serta membuka lapangan pekerjaan lebih besar di Indonesia.