Selasa 13 Aug 2013 14:05 WIB

Mentan: Segera Evaluasi Gejolak Harga Daging

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)
Pedagang daging sapi lokal di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (6/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Suswono berharap evaluasi mengenai gejolak harga daging segera dilakukan. Menurutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag)  mempunyai wewenang melakukan hal ini. Terlebih di awal semua pihak menyatakan komitmen untuk ikut menekan harga hingga mencapai kisaran Rp 80 ribu per kilogram (kg).

"Sekarang faktanya tidak seperti itu, berarti ada yang salah, itu yang akan dievaluasi," ujar Mentan ditemui usai halal bil halal di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (13/8).

Saat ini pemerintah tengah melakukan serangkaian upaya untuk menstabilkan harga daging. Sejak Mei lalu, Perum Bulog diberikan peluang untuk mengimpor daging guna operasi pasar. Bulog dapat mengimpor sebanyak 3000 ton daging hingga akhir tahun.

Pada rapat koordinasi pangan, Bulog menurut Mentan berjanji untuk tidak meraih keuntungan terlampau tinggi. Bulog menyatakan kesanggupan untuk menjual daging di bawah harga Rp 75 ribu per kilogram (kg). Namun karena Bulog menjual menurut perantara pedagang, maka harga tetap tinggi. Bulog seharusnya dapat menjual langsung ke konsumen daging impor untuk operasi pasar.

Mentan menduga ada pihak yang yang memanfaatkan situasi Lebaran untuk mengambil untuk besar. Stok yang ada saat ini seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan daging nasional dengan harga terjangkau. "Dari stok yang ada 109 ribu ekor di feedloter, ditambah lagi dari Bulog untuk operasi pasar, ditambah lagi sapi hidup yang diijinkan impor kan sangat cukup," ujarnya.

Direktur Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan pihaknya memegang prinsip akan menjual daging dengan harga yang wajar. Daging beku impor pun dijual di kisaran harga Rp 64 ribu hingga Rp 74 ribu per kilogram (kg) kepada pedagang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement