Senin 12 Aug 2013 15:54 WIB

Konsumsi Premium Saat Puncak Arus Mudik Mencapai 97 Ribu KL

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
  Pemudik kendaraan bermotor mengantre untuk mengisi BBM di SPBU Ciwaringin, Subang, Jawa Barat, Ahad (4/8).  (Republika/Yasin Habibi)
Pemudik kendaraan bermotor mengantre untuk mengisi BBM di SPBU Ciwaringin, Subang, Jawa Barat, Ahad (4/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium pada puncak arus mudik di bawah prediksi PT Pertamina (Persero), yakni 108 ribu kiloliter (kl). Konsumsi Premium pada hari puncak arus mudik hanya 97 ribu kl.

 

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengungkapkan, turunnya konsumsi 10 ribu kl di luar prediksi Pertamina. ‘’Secara umum alami penurunan ,’’ kata dia di Kantor Pusat Pertamina, Senin (12/8).

 

Menurut Hanung, penurunan konsumsi ini karena kesadaran masyarakat beralih dari kendaraan pribadi meningkat. Mereka mungkin menilai tarif menaiki pesawat maupun kereta api tak jauh berbeda. Karena itu banyak menggunakan pesawat dan kereta api.

 

Selain itu faktor yang berpengaruh atas konsumsi Premium karena libur panjang pada tahun ini. Karena libur panjang pemudik menjadi merata dan pada arus balik pun mengalami penurunan konsumsi Premium. Selain itu juga banyak yang mengadakan mudik gratis.

 

Konsumsi bahan bakar, kata Hanung, secara umum mengalami penurunan. Konsumsi solar karena industri libur mengalami penurunan hingga 45 persen konsumsi normal. Meningkatnya pengguna pesawat saat mudik memengaruhi konsumsi avtur.  Kenaikannya melebihi kenaikan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Apabila biasanya naik hingga tujuh persen pada tahun ini mencapai 10 persen.

 

Dia memprediksi konsumsi normal Premium akan terjadi minggu depan. ‘’Ketika sudah mulai macet, itu baru kembali normal,’’ kata Hanung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement