REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Senin (12/8) karena pedagang percaya akan diuntungkan dari kenaikan yang dipicu oleh data ekonomi optimistis di Cina yang merupakan konsumen energi utama dunia.
Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, turun tujuh sen menjadi 105,90 dolar AS per barel di pertengahan perdagangan pagi Asia dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September merosot 25 sen ke posisi 107,97 dolar AS.
"Kami melihat sedikit profit taking di harga minyak mentah setelah keuntungan yang solid yang dipicu data Cina yang positif minggu lalu," Desmond Chua, kata analis pasar pada CMC Markets di Singapura, kepada AFP.
Minyak mentah WTI melonjak 1,15 dolar AS di perdagangan New York hari Jumat (9/8) setelah Cina mengumumkan bahwa pertumbuhan industrinya dipercepat pada Juli ke level tertinggi lima bulan dari 9,7 persen tahun-ke-tahun. Brent naik 75 sen di perdagangan London.
Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat pekan lalu memperkirakan bahwa Cina akan mengambil alih posisi AS sebagai importir utama minyak dunia pada 2014, didorong oleh pertumbuhan permintaan yang stabil dalam kekuatan ekonomi Asia. "Ini mungkin bukan kejutan mengingat pertumbuhan konsumsi Cina selama dekade terakhir, tetapi masih bergeser secara signifikan dalam fokus kinerja minyak mentah," kata Kelly Teoh, ahli strategi pasar pada IG Markets di Singapura.