REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum memengaruhi indeks tendensi konsumen (ITK) pada triwulan III 2013. Kepala BPS Suryamin mengatakan ITK pada triwulan III 2013 akan mencapai 113,41. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ITK pada triwulan II 2013 yang tercatat 108,02.
"Secara keseluruhan, efek kenaikan harga BBM baru akan terlihat di triwulan III nanti. Tapi, kalau lihat dari ITK-nya tidak terlalu terpengaruh, malah dia optimis saja," ujar Suryamin saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (2/8).
Hal tersebut disebabkan konsumsi yang dilakukan oleh konsumen harus terus dilakukan seperti makan, memenuhi kebutuhan anak sekolah dan lain-lain. ITK adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei STK. ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang.
Khusus untuk triwulan II 2013, ITK mengalami kenaikan dibandingkan triwulan I 2013 yang tercatat 104,70. Dari sisi variabel, pendapatan rumah tangga meningkat menjadi 109,26 di triwulan II 2013 dari 105,99 pada triwulan I 2013.
Kemudian untuk pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi, Suryamin menyebut pengaruhnya belum terlihat pada triwulan II 2013. Ini ditunjukkan dengan ITK yang meningkat dari 105,36 di triwulan I menjadi 107,95 pada triwulan II. Sementara untuk triwulan III 2013, BPS memperkirakan pendapatan rumah tangga meningkat menjadi 113,35. Sedangkan rencana pembelian barang-barang tahan lama seperti elektronik, rekreasi dan pesta/hajatan menjadi 107,57. Sehingga secara kumulatif, Suryamin mengatakan ITK pada triwulan III 2013 111,41.