REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP, Tbk mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 32 persen dibandingkan periode yang sama di 2012. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 536 miliar. Kenaikan laba bersih diperoleh dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 23 persen dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,5 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan banknya berupaya memperbesar pendapatan non-bunga melalui bisnis trade finance untuk menopang pendapatan perseroan. Pendapatan non-bunga pada semester I-2013 turun 6 persen menjadi Rp 385 miliar. "Penurunan pendapatan non-bunga itu terjadi akibat fluktuasi pada valuta asing," ujar Parwati, Kamis (25/7) malam.
Strategi lain untuk menjaga pendapatan ialah meningkatkan efisiensi. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) per Juni 2013 sebesar 78 persen atau lebih rendah dibandingkan 80,4 persen pada periode yang sama tahun lalu. Realisasi penyaluran kredit OCBC NISP per Juni 2013 tercatat tumbuh 19 persen menjadi Rp 56,86 triliun dari posisi sebelumnya Rp 47,74 triliun. Sebanyak 41 persen dari total kredit disalurkan untuk modal kerja. Investasi memegang porsi sebesar 36 persen dan konsumer 23 persen. Penyaluran kredit yang cukup tinggi dapat diimbangi dengan menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) pada 0,7 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 12 persen menjadi Rp 57,8 triliun pada semester I-2013. Pada semester pertama tahun lalu, dana masyarakat yang dikumpulkan yakni sebesar Rp 51,8 triliun.