REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) menyatakan dukungan untuk menelusuri kehalalan daging milik Bulog. Dalam siaran pers yang diterima ROL, Rabu (24/7), APDI siap membantu pendistribusian daging apabila Bulog mengimpor daging segar dan halal (fresh chilled meat) langsung dari industri yang ditetapkan oleh Consul Muslim Australia yang bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Atau organisasi Islam Indonesia yang menyatakan bahwa produk tersebut adalah halal, bukan hanya berdasar sertifikat halal," ujar Ketua Umum APDI, M Nurdin.
APDI juga ingin agar Bulog bersikap jujur dan terbuka tentang harga beli dan harga jual daging impor. Hal ini menyusul penugasan Bulog oleh pemerintah sebagai stabilisator, bukan penjual dagung. Keuntungan yang diperoleh Bulog seharusnya tidak boleh lebih dari Rp 2.000 hingga Rp 2.500 sehingga pedagang dan masyarakat juga untung.
Selanjutnya APDI ingin agar penjualan daging Bulog dihentikan hingga investigas selesai. "Kami menghimbau pemerintah dan masyarakat untuk mendengar himbauan alim ulama agar daging yang didatangkan Bulog saat ini dihentikan dulu penjualannya sampai investigasi selesai, sehingga tidak menimbulkan konflik ditengah-tengah masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa," ujar Nurdin.