Selasa 23 Jul 2013 16:25 WIB

BI Sediakan Layanan Penukaran Uang 'Drive Thru'

Penukaran uang
Foto: Antara
Penukaran uang

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang menyediakan layanan penukaran uang drive thru bagi pengendara mobil untuk memudahkan masyarakat menukarkan uang kecil menyambut Idul Fitri 1434 Hijriyah.

Layanan drive thru disediakan khusus bagi pengendara roda empat setiap hari kerja mulai Senin-Kamis pukul 13.00-15.00 WIB di Gedung C Kantor BI Padang, kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Eddy Sukarman di Padang, Selasa (23/7).

Ia mengatakan, layanan drive thru merupakan terobosan baru yang pertama kali dilaksanakan tahun ini di mana pengendara roda empat dalam menukarkan uang tidak perlu turun dari mobil. "Selain memudahkan masyarakat, layanan drive thru juga lebih terjamin keamanannya karena uang yang ditukar langsung berada dalam mobil tanpa repot lagi untuk turun naik kendaraan", kata dia.

Ia menyebutkan, hingga Senin (22/7) jumlah uang yang ditukarkan melalui layanan drive thru mencapai Rp 1 miliar yang didominasi oleh uang pecahan Rp 2.000 dan Rp 1.000. Dikatakannya setiap pengendara dapat menukarkan uang maksimal Rp 12,3 juta dan khusus pecahan Rp 1.000 memang dibatasi karena jumlahnya yang terbatas.

Ia mengatakan layanan penukaran drive thru akan dibuka hingga 1 Agustus dan kepada masyarakat diimbau untuk melakukan penukaran uang di Bank Indonesia atau tempat resmi lainnya yang telah ditetapkan untuk mengantisipasi beredarnya uang palsu. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang menyiapkan uang tunai sebanyak Rp1,52 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumatera Barat selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1434 Hijiriyah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VIII Padang Mahdi Mahmudy mengatakan jumlah tersebut meningkat sebesar 20 persen dibanding tahun lalu karena diperkirakan kebutuhan uang tunai akan naik. Menurut dia, meningkatnya kebutuhan uang tunai selama Ramadhan dan menyambut Idul Fitri sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat pada saat lebaran seperti mudik dan adanya tradisi 'manambang'.

"Selain menghadapi lebaran, kebutuhan uang tunai juga meningkat karena adanya pembayaran gaji ke-13 bagi PNS dan TNI/Polri dan pembayaran bantuan langsung sementara masyarakati dan adanya libur lebaran," paparnya.

Ia menyebutkan berdasarkan proyeksi kebutuhan, uang Rp 1,52 triliun itu terdiri atas uang pecahan besar mulai dari Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu sebesar Rp 1,32 triliun, serta uang pecahan kecil Rp 10 ribu ke bawah diperkirakan Rp 204 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement