REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani kentang, Mudasir, mengatakan sebaiknya pemerintah membantu petani dengan memberi subsidi untuk pupuk atau pestisida. Anomali cuaca menyebabkan petani harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk pemeliharaan tanaman kentang. "Harusnya subsidi yang diberikan petani jangan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), lebih baik subsidi pupuk atau pestisida," ujarnya ketika dihubungi ROL, Senin (22/7).
Ia mengatakan penyaluran BLSM perlu dipantau. Di daerahnya, tidak semua petani mendapatkan BLSM dan tidak semua petani layak dapat BLSM. Untuk menggarap satu hektare (ha) lahan, dibutuhkan sedikitnya 1,2 ton pupuk. Harga pupuk sekitar Rp 12 ribu per kg. Setelah kenaikan BBM ongkos produksi menjadi sekitar Rp 65 juta per ha.
Selain itu ia juga berharap pemerintah segera memperbaiki infrastruktur agar pengiriman kentang dari sentra produksi lebih lancar. Dengan demikian, petani bisa menghemat bensin sehingga membuat biaya transportasi lebih murah.