Ahad 21 Jul 2013 13:48 WIB

BI Rate Naik, Warga Akan Hadapi Suku Bunga Tinggi

Rep: Satya Festiani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia akan dihadapkan pada suku bunga tinggi. Kenaikan suku bunga disebabkan oleh naiknya suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 75 basis poin dalam sebulan terakhir menjadi 6,5 persen.

Beberapa bank yang akan menaikan suku bunga kredit diantaranya adalah PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk dan PT OCBC NISP Tbk telah menaikan suku bunga kreditnya.

BCA akan segera menaikkan suku bunga kredit. Mulai Agustus, suku bunga KPR (kredit pemilikan rumah) naik 0,5-1 persen.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, untuk kredit konsumer kenaikan suku bunga KPR juga akan diikuti oleh suku bunga kredit kendaraan bermotor (KKB) di besaran yang sama 0,5 persen. Kredit komersial dan korporasi juga akan dinaikkan sebesar 0,5 persen.

"Inflasi yang tinggi menyebabkan suku bunga akan menuju equilibrium baru. Pemerintah juga harus mongontrol konsumer. Kita harus menyesuaikan," ujar Jahja. 

Dari data di situs BCA, posisi suku bunga dasar kredit (SBDK) perseroan per 30 Juni tercatat SBDK korporasi 9,25 persen, SBDK ritel 10,6 persen, SBDK KPR 9,5 persen dan SBDK non KPR 8,18 persen, sedangkan SBDK mikro tidak tersedia.

Per 1 Juli 2013, BCA juga menaikan bunga deposito menjadi 5,75 persen per tahun. Suku bunga deposito yang naik hanya yang berjangka 1 bulan. Kenaikan tersebut membuat suku bunga deposito BCA setara dengan bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau LPS rate sebesar 5,75 persen.

BTN akan menaikan suku bunga kredit secara bertahap. "Kita akan menaikan SBDK, tetapi bukan berarti sebesar 75 bps. Kita hitung kenaikan seberapa besar. Kemungkinan naik minggu ketiga," ujar Wakil Direktur BTN, Evi Firmansyah. Evi mengatakan BTN mesti berhati-hati dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

Direktur Keuangan BTN, Saut Pardede, mengatakan, sebelum menaikkan suku bunga, perseroan akan melihat kemampuan bayar para debiturnya. Ia menegaskan, BTN akan menaikkan suku bunga kredit secara bertahap antara 25 basis poin hingga 50 basis poin.

Sementara itu untuk suku bunga deposito, BTN telah meningkatkan bunganya menjadi 6 persen dari 5 persen. "Karena peningkatan cost of fund, suku bunga kreditnya juga pasti naik, ujar Saut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement