REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menjaga likuiditas dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah, Bank Indonesia (BI) melakukan lelang FX Swap yang dilakukan perdana pada Kamis (18/7).
Dalam lelang FX Swap, BI menetapkan nilai tukar dolar AS sesuai penutupan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada hari tersebut dan premi.
"Kami ingin meyakinkan likuiditas dalam dolar itu ada," ujar Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan Moneter dan Rupiah, Perry Warjiyo, Jumat (19/7).
Melalui hasil lelang FX Swap, BI akan memperoleh tambahan valas yang dapat dipergunakan untuk intervensi. Instrumen ini juga berimplikasi pada cadangan devisa. Swap jual akan menambah cadangan devisa.
"Dalam first leg akan menambah cadangan devisa, tapi setelah jatuh tempo kita akan menjual devisa, swapnya kan begitu. Jadi ini bagian juga dalam manajemen cadangan devisa juga," ujar Perry.
Bank sentral menawarkan target lelang FX Swap sebesar 500 juta dolar AS dengan tenor 1, 3 dan 6 bulan kepada seluruh bank. Lelang akan dilakukan setiap hari Kamis, BI akan mengevaluasi dari waktu ke waktu mengenai jumlah.
Mengenai premi dalam lelang FX Swap, swap point bergantung nilai tukarnya dan suku bunga operasi moneter. Hal tersebut akan berkembang dari waktu ke waktu.
"Melalui lelang ini kan masalah pricingnya kelihatan siapa yang bid, siapa yang offer sehingga jumlah harga yang terjadi dan suku bunga itu merefleksikan market," ujar dia.
Dengan lelang FX Swap, investor mendapatkan instrumen untuk melindungi nilai investasi dia dari fluktuasi kurs. Perry mengatakan dalam melakukan investasi harus terdapat kejelasan mengenai currency risk dan yield yang menarik.
Oleh sebab itu, walaupun terdapat ketidakpastian mengenai likuiditas dolar AS, BI telah mengeluarkan fasilitas hedging. BI mengundang berbagai pihak yang memiliki dolar AS seperti eksportir dan pengusaha untuk mengikuti lelang FX Swap.
"Yang punya dolar sekarang tapi sebulan yang akan datang butuh dolar masuklah. Masuklah ke swap ini karena saat ini menjual dolar, BI beli, dan sebulan akan datang lagi mereka dapat dolarnya dan BI akan jual dolarnya itu," kata Perry.
Tujuan ketiga dari lelang FX Swap adalah pendalaman pasar valuta asing (valas) dan menstabilkan moneter sistem keuangan Indonesia. Lelang FX Swap diharapkan dapat menahan tekanan pelemahan nilai tukar rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus Rp 10.070 dalam kurs tengah BI, Jumat (19/7). Nilai tukar melemah sebesar 11 basis poin (bps) dari nilai tukar Kamis (18/7). "Nilai tukar sudah sesuai kondisi pasar. Sesuai fundamental. Nilai tukar rupiah juga sudah merefleksikan kondisi pasar," jelas Perry.
Dalam lelang perdana, permintaan mengalami kelebihan hingga dua kali lipat yang mencerminkan tingginya minat pelaku pasar. Jumlah penawaran yang masuk sebesar 1,240 miliar dolar AS, sementara yang dimenangkan sebesar 600 juta dolar AS. "Ini menunjukan bahwa confident pasar semakin pulih," ujar dia.