REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha pengemukan sapi (feedloter) membantah telah menahan pasokan daging untuk masyarakat. Perilaku ini dikatakan tidak menguntungkan dari segi bisnis. "Kami kan mengeluarkan biaya untuk pakan, sementara produktivitas sapinya tidak bertambah," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Daging dan Feedlot Indonesia (Apfindo), Rabu (17/7).
Feedloter menurutnya hanya memasok sebanyak 36 persen kebutuhan sapi masyarakat. Pengusaha juga sudah berkomitmen untuk mengeluarkan 109 ribu ekor sapi yang didapat dari jatah kuota. Namun kebutuhan memang terlampau banyak. Di Jabodetabek saja, permintaan mencapai 3000 ekor sapi per hari.
Kini feedloter juga menanti komitmen pemerintah untuk menambah pasokan impor akhir tahun. Percepatan pemasukan daging impor membuat kandang sapi kosong dan tidak berproduksi.
Dalam satu tahun, terdapat empat kali siklus penggemukan sapi. Kandang mampu menampung sekitar 325 ribu ekor sapi dalam satu kali siklus. "(Kandang) bisa kosong karena kami hanya diberi jatah 267 ribu ekor sapi per tahun," ujarnya.