Senin 15 Jul 2013 12:12 WIB

Hatta: Wajar Presiden Marah, Saya Saja Marah

Rep: Muhammad Iqbal / Red: A.Syalaby Ichsan
Hatta Radjasa
Foto: Antara
Hatta Radjasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan kekecewaannya akibat kelambanan para pembantunya menangani masalah lonjakan harga sejumlah bahan pokok, terutama daging sapi.

Pernyataan tersebut disampaikan presiden setibanya dari kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi Wakil Presiden Boediono memimpin Rapat Terbatas di Base ops, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/7) siang.

Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, "Saya kira wajar saja kalau Presiden marah.  Wong saya saja sebelumnya marah," ujar Hatta saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Senin (15/7).

Khusus untuk daging sapi, Hatta mengatakan rapat koordinasi 13 Mei silam telah memutuskan Perum Bulog mengimpor daging sebanyak tiga ribu ton.  "Seharusnya perijinan itu selesai satu minggu karena itu di antara kita sendiri.  Nyatanya 26 Juni kan baru keluar ijinnya," kata Hatta.

"Bapak Presiden sampai marah.  Apa izin ini diminta di New York kata Presiden? ya wajar dong (kalau dia marah)," lanjut Hatta.  Lebih lanjut, Hatta mengatakan, sudah saatnya sikap saling menyalahkan antar kementerian dan lembaga dihilangkan.  

Mulai Rabu pekan ini, daging sapi impor sebanyak 800 ton daging sapi melalui Bandara Soekarno Hatta, sedangkan 2.200 ton berikutnya melalui Pelabuhan Tanjung Priok.  "Ya barangnya akan masuk.  Tapi lambat, istilah saya lelet.  Memang harus diakui."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement