Senin 08 Jul 2013 22:22 WIB

Hadapi Kenaikan Harga, Ini Langkah Kemendag

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain mengadakan pemantauan harga (operasi pasar) dan pasar murah, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia berupaya meningkatkan produktivitas, teknologi, dan manajemen suplai, seperti mengimpor. 

Direktur jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina mengatakan, selain peantauan harga dan pasar murah, ada tiga upaya yang dilakukan pihaknya untuk menstabilisasi harga kebutuhan pokok. ‘’Upaya itu adalah meningkatkan produktivitas dan teknologi tingkat tinggi,’’ ujarnya saat dihubungi, Senin (8/7) malam.

Dia mencontohkan dengan peningkatkan teknologi produksi bawang. Selain itu, dia menambahkan, bagaimana masyarakat tidak hanya mengkonsumsi cabai segar, melainkan memakan cabai kering atau dalam bentuk bubuk.  Pihaknya juga melakukan manajemen penawaran.  Sri menyebutkan, Kemendag tadi pagi telah memasok 1.400 karung bawang merah (Bawang Birma)  yang berasal dari India ke Pasar Kramat Jati, Jakarta.

Upaya lainnya yang pihaknya lakukan untuk menurunkan harga bahan kebutuhan pokok yaitu dengan mengimpor. ‘’Jadi ini mengenai masalah permintaan dan penawaran,’’ tuturnya.

Dia menyebutkan, Kemendag Indonesia akan membuka keran impor jika terjadi tiga kondisi. Pertama apabila produksi tidak cukup. Kondisi kedua, apabila komoditas itu tidak diproduksi di dalam negeri, dan kondisi terakhir karena memang tidak ada substitusi barang tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement