Rabu 03 Jul 2013 16:20 WIB

PGN Tunjuk Perusahaan Norwegia Bangun FSRU

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
The Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat is the first floating terminal in Indonesia. (illustration)
Foto: Antara/Zabur Karuru
The Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat is the first floating terminal in Indonesia. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menunjuk Hoegh LNG Lampung untuk membangun floating storage regasification unit (FSRU). Diperkirakan proyek ini akan rampung pada 2014.

 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro mengungkapkan,  PT PGN akan membangun FSRU dengan kapasitas terbesar di Indonesia. ‘’Dengan kapasitas 170 ribu meter kubik,’’ kata dia seusai menghadiri pembukaan kantor baru Hoegh LNG di Kantor Wisma BNI 46, Jakarta, Rabu (2/7).

 

Hoegh LNG adalah penyedia infrastruktur LNG terapung. Perusahaan asal Norwegia itu memiliki dan mengoperasikan FSRU sebagai terminal penyalur LNG dan pengangkut LNG ke pasar.

 

Sebelumnya, kata Edy,  kapasitas FSRU yang sudah ada di bawah kapasitas itu. FSRU di Bontang berkapasitas 125 ribu meter kubik dan di Tangguh 145 ribu meter kubik. FSRU yang akan dibangun ini, ujar dia, akan mengalirkan gas ke South Sumatera West Java (SSWJ). FSRU akan dibangun di Lampung.

 

Untuk nilai investasinya, Edy mengaku lupa berapa angkanya. Sedangkan harga gas masih dinegosiasikan.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement