Selasa 02 Jul 2013 17:00 WIB

Pengamat: Sulit Mencapai Target Pertumbuhan 6,3 Persen

Rep: Satya Festiani/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi pertumbuhan ekonomi di semester I-2013 mencapai 6,1 persen. Angka tersebut masih di bawah proyeksi APBN-P 2013 sebesar 6,3 persen.

Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Erani Yustika, mengatakan akan sulit mencapai target pertumbuhan dengan realisasi pertumbuhan pada enam bulan pertama tahun ini. Dia memproyeksikan ekonomi tumbuh 6 persen hingga akhir tahun.

Ia mengatakan kinerja pemerintah dalam penyerapan anggaran pada tahun ini akan lebih buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah akan terganggu oleh persiapan partai politik jelang Pemilu. "Meski telah berusaha berkali-kali melakukan perbaikan penyerapan, tetap saja tidak bisa," ujar Erani di Jakarta, Selasa (2/7).

Namun, Erani meminta pemerintah tetap berhati-hati dan tidak sembarangan membelanjakan anggarannya demi menggenjot pertumbuhan. Ia juga memprediksi konsumsi rumah tangga tahun ini akan mengalami perlambatan karena naiknya harga BBM.

Sementara Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan pertumbuhan ekonomi sebenarnya dapat melampaui di atas 6 persen bila hambatan struktural, seperti masalah perizinan usaha, dapat diatasi. "Banyak yg bilang pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa melakukan apapun. Saya berpendapat setuju. Klo faktor hambatan struktural dihilangaan, pertumbuhan pasti lebih dari yang kita nikmati," ujar Suryo.

Dia berharap, pemerintah dapat menciptakan dunia usaha yang berdaya saing dengan negara lain. Khususnya, pelaku usaha dapat didorong berdaya saing di tingkat regional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement