REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan angka ramalan (ARAM) I produksi jagung pada tahun 2013 menurun.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, angka tetap (ATAP) produksi jagung pada tahun 2012 sebesar 19,39 juta ton pipilan kering atau mengalami peningkatan sebesar 1,74 juta ton (9,88 persen) dibandingkan tahun 2011 lalu.
“ARAM I Produksi jagung pada tahun 2013 diperkirakan 18,84 juta ton pipilan kering atau mengalami penurunan sebesar 0,55 juta ton (2,83 persen) dibandingkan tahun 2012,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/7).
Penurunan produksi ini diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 66,62 ribu hektare (1,68 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 0,57 kuintal/hektare (1,16 persen).
Suryamin memaparkan, untuk ATAP produksi kedelai pada tahun 2012 sebesar 843,15 ribu ton biji kering atau mengalami penurunan sebesar 8,13 ribu ton (0,96 persen) dibandingkan tahun 2011. Kemudian untuk ARAM I produksi kedelai pada tahun 2013 diperkirakan 847,16 ribu ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 4 ribu ton (0,47 persen) dibandingkan tahun 2012.
“Peningkatan produksi ini diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 3,94 ribu hektare (0,69 persen) meskipun produktivitas diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,03 kuintal /hektare (0,20 persen),” ucapnya.
Sementara untuk ATAP produksi padi pada tahun 2012 sebesar 69,06 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebesar 3,3 juta ton (5,02 persen) dibandingkan tahun 2011.
Dia memprediksi, ARAM I produksi padi pada tahun 2013 diperkirakan 69,27 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebesar 0,21 juta ton (0,31 persen) dibandingkan tahun 2012. Kenaikan produksi diperkirakan akan terjadi di Pulau Jawa sebesar 0,02 juta ton dan di luar Pulau Jawa sebesar 0,19 juta ton.
“Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 5,69 ribu hektare (0,04 persen) dan peningkatan produktivitas sebesar 0,14 kuintal/hektare (0,27 persen),” ujarnya.