Senin 01 Jul 2013 21:38 WIB

Warga: Tak Mungkin Hanya Andalkan BLSM

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga bersiap mengambil uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Jakarta, Sabtu (22/6).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga bersiap mengambil uang Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Jakarta, Sabtu (22/6). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) dibagikan kepada warga miskin memenuhi kebutuhan sehari-hari menghadapi inflasi akibat kenaikan harga BBM. Kenyataan di lapangan, BLSM tidak sebanding dengan tingginya harga.

Piping Supinah, warga RT 04 RW 04 Kelurahan Gudang Kecamatan Bogor Tengah, mengatakan uang Rp 300 ribu dari BLSM yang diterimanya digunakan untuk membiayai sekolah anak dan cucunya. ''Saya upayakan uang itu bisa cukup untuk mereka,'' kata nenek dari dua cucu itu.

Untuk keperluan makan sehari-hari, Piping, yang sudah tidak memiliki suami, juga dibantu anaknya yang sudah bekerja. ''Kalau mengandalkan BLSM, tidak akan cukup. Apalagi semua harga bahan pokok sudah naik,'' kata ibu tujuh anak itu.

Yayah, tetangga Piping, juga mengupayakan uang yang diterimanya untuk dua bulan itu cukup untuk persiapan sekolah anaknya. ''Kalau biaya hidup sehari-hari saya dapat dari hasil berdagang,'' kata Yayah.

Di sekitar tempat tinggal Piping, ada enam rumah tangga sasaran (RTS) yang menerima BLSM. Sementara di tempat sekitar rumah Yayah ada lima RTS penerima dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) itu.

Dody Haryanto, Kepala Kantor Pos Kota Bogor, menuturkan sejauh ini tidak ada keluhan dari masyarakat tentang pembagian BLSM yang salah sasaran. ''Dari 4124 penerima BLSM di Kecamatan Bogor Tengah, sebagian besar sudah mengambil. Senin (1/7) ini hanya tinggal sisa warga yang belum mengambil,'' kata Dody.

Pembagian kartu perlindungan sosial (KPS) dibagikan kepada warga oleh pihak kantor pos melalui RW setempat. Untuk mengantisipasi warga berdesak-desakan saat mengantri, pengambilan BLSM dilakukan di kantor pos masing-masing kecamatan.

Dody menyerahkan keputusan pengambilan BLSM kepada masing-masing warga jika memang ada yang tidak bersedia. ''Tugas kantor pos hanya menyampaikan. Kalau warga tidak mau, tidak apa-apa. Dananya akan dikembalikan ke pemerintah,'' kata Dody.

Pekan ini BLSM masih akan terus dibagikan kepada warga Bogor. Pihak kantor pos mempersilakan warga untuk datang ke kantor pos terdekat di masing-masing kecamatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement