Senin 01 Jul 2013 13:29 WIB

Garuda Indonesia Kaji Kemungkinan Penerbitan Sukuk

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Sukuk (ilustrasi).
Foto: alhudacibe.com
Sukuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) membuka kemungkinan adanya penerbitan sukuk. Sebelumnya, Garuda Indonesia baru saja melakukan "Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan Garuda Indonesia Tahap I Tahun 2013" pada Selasa (11/6) lalu.

"Tidak menutup kemungkinan kami akan menerbitkan sukuk," kata Direktur Utama PT. Garuda Indonesia, Emirsyah Satar di Garuda City Center Bandara Internasional Soekarno Hatta, Senin (1/7).

Saat ini, kata Emirsyah, permintaan terhadap penerbitan sukuk cukup banyak. Langkah ini sejalan dengan target Garuda Indonesia untuk menjadi perusahaan yang dihormati dan menguntungkan dalam lingkup global dan mewujudkan program Quantum Leap 2011-2015. "Kami sudah mencanangkan dalam waktu lima tahun, Garuda akan menjadi pemain maskapai global," kata Emirsyah.

Pada akhir 2013, Garuda Indonesia menargetkan mengoperasikan 139 armada yang terdiri dari 104 armada Garuda dan 35 armada Citilink (anak perusahaan Garuda Indonesia. Sementara pada 2015, Garuda Indonesia menargetkan memiliki 194 armada. Saat ini total seluruh armada berjumlah 106 unit. Pada akhir tahun lalu, penumpang Garuda Indonesia mencapai 20,4 juta orang. Pada 2015, Garuda Indonesia menargetkan sekitar 45 juta penumpang.

Emirsyah mengatakan perkembangan bisnis perusahaan tidak bisa dilakukan tanpa pengembangan sumber daya manusia (SDM). "Kami targetkkan produktivitas 10 sampai 15 persen," ucapnya.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Handrito Harjono menambahkan tahun ini akan ada penurunan jumlah jamaah Umrah. Pasalnya saat ini ada perbaikan di Masjidil Haram. "Akan ada pemotongan kuota 50 persen," ujarnya.

Tahun lalu, jamaah Umrah yang diberangkatkan Garuda Indonesia mencapai 500 ribu orang. Pada Januaria hingga Juni 2013, maskapai tersebut telah mengantarkan sekitar 235 ribu jamaah ke tanah suci.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement