Senin 01 Jul 2013 10:26 WIB

Jelang Pengumuman Inflasi Juni, Rupiah Melemah

Mata uang Rupiah
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Mata uang Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang pengumuman inflasi periode Juni 2013 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Senin (1/7) pagi bergerak melemah sebesar 11 poin. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah menjadi Rp 9.955 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.944 per dolar AS.

"Meski melemah namun mata uang rupiah masih dalam penjagaan Bank Indonesia (BI)," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (1/7). Ia menambahkan inflasi Juni diperkirakan dapat melebihi satu persen dibandingkan periode Mei yang mencatatkan deflasi 0,03 persen.

"Tekanan inflasi bisa cukup tinggi karena sudah mendekati bulan puasa, ditambah ekspektasi inflasi sejak awal Juni mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), dan karena pelemahan rupiah yang menuju level Rp 9.000 per dolar AS sepanjang Juni lalu," paparnya. Ia memperkirakan tekanan inflasi bulan Juni 2013 juga dapat lebih besar dibandingkan tekanan inflasi pada pengalaman kenaikan harga BBM di 23 Maret 2005 sebesar 1,91 persen.

Sementara itu, pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova mengatakan sentimen dari eksternal, belum adanya kepastian bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk melanjutkan program stimulus keuangannya masih menjadi salah satu faktor pendorong nilai tukar domestik berada dalam area negatif. Ia menilai jika The Fed akan melanjutkan stimulus keuangannya maka diperkirakan rupiah dapat kembali menguat terhadap dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement