REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah pada Rabu (26/6) pagi bergerak stabil di posisi Rp 9.935 per dolar AS menyusul penjagaan Bank Indonesia (BI) di pasar uang domestik. Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp 9.935 per dolar AS.
"BI melakukan intervensi pasar uang domestik agar nilai tukar rupiah bergerak stabil di tengah minimnya sentimen positif di pasar uang dalam negeri," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (26/6).
Ia mengatakan peluang dolar AS menguat cukup kuat seiring dengan sentimen positif data manufaktur AS. Selain itu, pelemahan mata uang yuan Cina menambah bayangan sentimen negatif bagi nilai tukar Asia. "Sentimen dalam negeri masih kurang mendukung untuk terapresiasinya rupiah untuk saat ini," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan pesanan durable goods AS melampaui ekspektasi dengan tumbuh 3,6 persen pada bulan Mei, dipicu kenaikan pesanan untuk pesawat dan mesin.
Ia mengatakan data-data ekonomi AS sejalan dengan proyeksi Federal Reserve bahwa ekonomi AS akan memperlihatkan pemulihan moderat, dan secara khusus, data ekonomi AS selama dua pekan terakhir terus melampaui konsensus. "Data-data tersebut telah menyediakan pijakan yang kuat bagi dolar AS," katanya.