Selasa 25 Jun 2013 16:44 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stagnan di Kuartal Kedua 2013

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2013 diprediksi tidak akan berbeda jauh dengan pertumbuhan di kuartal I 2013. Ekonom PT Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy mengatakan Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2013 akan berada di kisaran enam persen.

Ditilik dari sumber pertumbuhannya, Leo menyebut pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi masih relatif stagnan. Indikator utamanya adalah penurunan impor bahan baku dan kredit investasi.  "Di kuartal I investasi tumbuh 5,9 persen, kalau kuartal II maksimal 6,0 persen," ujar Leo kepada ROL, Selasa (25/6).

Kemudian dari sisi konsumsi rumah tangga, Leo menyebut pertumbuhannya masih relatif solid yakni berada di kisaran 5,1 persen. Pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum terasa mengingat eksekusinya baru dilakukan Sabtu (22/6) kemarin. "Jadi, implikasinya baru terasa di kuartal III nanti.  Beda kalau dinaikkan April atau Mei lalu," kata Leo.

Terkait kontribusi ekspor-impor, Leo menilai kinerja ekspor masih belum membaik. Di sisi lain, impor bahan baku yang menurun belum memengaruhi net ekspor secara keseluruhan. Harapan akan adanya penurunan impor hasil minyak dan minyak mentah seiring kenaikan harga BBM, ujar Leo, belum terlihat.  "Dampaknya nanti setelah Juni," ucapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2013 tercatat 6,02 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kuartal IV 2012 sebesar 6,11 persen. Pertumbuhan kuartal I 2013 juga lebih rendah dibandingkan kuartal I 2012 senilai 6,29 persen. 

Konsumsi rumah tangga dan investasi masih menjadi sumber utama pertumbuhan dengan kontribusi masing-masing 2,87 persen dan 1,44 persen. Disusul oleh ekspor barang dan jasa sebesar 1,62 persen. Sementara konsumsi pemerintah berkontribusi 0,03 persen serta impor barang dan jasa menyumbang -0,16 persen.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro memperkirakan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2013. "Mungkin enam persen paling bagusnya.  Ada perlambatan dan banyak peristiwa global yang tidak lebih baik dari kuartal I," ujar Bambang.

Terkait pengaruh dari dalam negeri, Bambang menilai belum ada perubahan dibandingkan kuartal I. Namun, pengaruh dari perekonomian global penting mengingat pengaruhnya pada harga komoditas, volume ekspor dan pengaruh-pengaruh lainnya. "Kalau kenaikan BBM belum lah karena itu kan hampir habis kuartal II," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement