Ahad 23 Jun 2013 15:37 WIB

JK Ingatkan Pengusaha Muslim Tidak Bersikap Eksklusif

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Nidia Zuraya
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Untuk sukses, para pengusaha muslim diingatkan agar tidak eksklusif atau bersifat tertutup. Nasihat itu disampaikan mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dalam ceramahnya pada acara pelantikan pengurus Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali.

"Konsumen tidak akan menanyakan agama kita apa, tapi bagaimana pelayanan yang kita tunjukkan," kata JK dalam acara yang berlangsung di Hotel Aston, Denpasar, Sabtu (22/6) malam.

Dikatakan JK, dalam bisnis orang memegang paling tidak tiga prinsip, yakni harga yang murah, produk yang bagus, pelayanan yang cepat, dan yang paling utama adalah keramah-tamahan. Menurut dia, JPMI bisa belajar dari orang Bali soal keramah-tamahan, makanya pariwisata Bali sangat maju dan berkembang.

JK mengatakan, di brbagai daerah di Indonesia, juga punya pantai seperti Bali, punya gunung dan budaya. Tapi Bali punya kelebihan, yakni keramahtamahan masyarakatnya. Pengusaha asal Makasar itu mengemukakan cerita menarik soal keramahan orang Bali. Kalau ada wisatawan yang berbelanja di restoran mereka dan terus memesan minuman yang sama, orang Bali tetap tersenyum melayaninya.

Tapi di daerah lain, pelayannya akan berucap dalam hati, "Bikin repot aja, kenapa tidak dari tadi sekalian memesan tiga botol minuman. Setiap daerah memang punya kelebihan. Bali punya keramah-tamahan dan kalau mau belajar ketekunan, belajar lah dari orang Jawa," paparnya.

Bisnis, dikatakan JK tidak terlepas dari ajaran Islam, karena istri Rasulullah,  Khadijah adalah juga seorang pedagang. Nabi Muhammad SAW pun juga seorang pedagang. JK mengingatkan agar Islam jangan dipisahkan dari kegiatan usaha.

Menurut dia, kemajuan suatu bangsa, tidak terlepas dari perekonomian masyarakatnya. Karena itu, JK memuji semangat JPMI untuk memajukan perekonomian umat Islam. "Kita malu kalau melihat, setiap ada yang membagi-bagi sembako, yang paling banyak megantre adalah orang Islam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement