REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2014 sebesar 6,4-6,8 persen atau meningkat dari asumsi makro 2013 sebesar 6,3 persen.
"Pada 2014 kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat menjadi 6,4-6,8 persen, dibandingkan asumsi pertumbuhan ekonomi 2013 sebesar 6,3 persen," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat rapat kerja Komisi XI DPR membahas RAPBN 2014 di Jakarta, Kamis (20/6).
Dia mengatakan meningkatnya pertumbuhan ekonomi 2014 antara lain akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global yang ditopang ekonomi AS seiring membaiknya prospek perekonomian Cina. Sementara itu dia mengatakan pertumbuhan ekonomi 2013 sendiri lebih lambat dibandingkan 2012 karena dipengaruhi kondisi ekonomi global yang saat ini belum solid, dan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Namun pertumbuhan ekonomi 2013 tetap bisa 6,3 persen. Untuk mencapai asumsi itu kinerja ekspor harus terus didorong dengan memperluas pasar," kata dia.