REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Maryono menyatakan optimistis target penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 120 ribu unit rumah bisa terlewati.
"Saat ini potensi yang sudah masuk 88 ribu unit dan sedang kami proses. Ditambah dengan Juni sebanyak 25.000 unit. Jadi kurang lebih 113 ribu. Padahal targetnya kan 120 ribu sehingga kita punya waktu," ujar Maryono di Jakarta, Rabu (19/6).
Mantan Direktur Utama Bank Mutiara itu mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun ini jumlah unit rumah dengan skema FLPP dari Bank Tabungan Negara (BTN) itu bisa mencapai 130.000 unit rumah. "Saya kira sampai akhir tahun tercapai, malah lebih. Bisa sampai 130 ribu unit," tegasnya.
Sementara itu, kata dia, untuk penyaluran kredit KPR bersubsidi itu sendiri sebagian besar berada di wilayah Jakarta dan wilayah-wilayah lain di Pulau Jawa. "Tidak ketinggalan juga yang di luar Jawa, tapi sebagian besar memang di Jawa," tuturnya.
Maryono mengatakan bahwa pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh BTN dalam penyaluran kredit di sektor perumahan yang sudah cukup lama, turut membantu mempercepat proses pengembangan FLPP tersebut. "BTN memang punya pengalaman dan dikenal dalam pembiayaan KPR subsidi ini. Kami berupaya untuk bisa memproses suatu kredit yang jumlahnya banyak dalam waktu yang cepat tapi juga aman," terangnya.
Pada 2012, kata dia, BTN menjadi pendukung utama dari program penyaluran KPR bersubsidi dengan persentase 98 persen, sedangkan untuk program FLPP pada tahun 2013, BTN juga menyatakan siap untuk memberikan dukungannya minimal sebesar 95 persen.