REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan konsultan properti swasta internasional, Cushman & Wakefield mengatakan, kawasan Asia-Pasifik termasuk Indonesia kini menjadi target bisnis properti dari berbagai investor secara global.
"Kawasan Asia-Pasifik tetap merupakan target bagi para investor," kata Managing Director Asia Pacific Capital Markets Cushman & Wakefield, John Stinson, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (11/6).
Menurut dia, pasar berkembang seperti negara-negara Asia Tenggara menjadi pilihan karena memiliki prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat dan program investasi dari pemerintah yang bersifat reformis. Sedangkan prospek tersebut juga dinilai bertambah sangat positif antara lain dengan semakin banyaknya investor yang mencari aset seperti di sektor perkantoran dan ritel (pusat perbelanjaan).
"Kami memperkirakan adanya kenaikan volume investasi di pasar berkembang pada tahun ini," katanya.
Ia memaparkan, dana saham real estate yang meningkat sekitar 7 persen secara global juga membuat banyak investor internasional yang ingin berinvestasi properti di Asia-Pasifik. Perusahaan pengembangan properti besar dari Australia, Crown International Holdings Group sebelumnya menjajaki investasi untuk membangun properti di Indonesia dengan berkolaborasi bersama-sama sejumlah perusahaan dari Indonesia.
"Kami ada rencana menjajaki opsi untuk melakukan rencana joint venture untuk berinvestasi properti di Indonesia," kata Kepala Marketing dan Sales Indonesia Crown Group, Michael Ginarto, di Jakarta, Selasa (28/5).
Menurut Michael, pihaknya sedang menjajaki dengan sejumlah perusahaan yang dikenal memiliki kredibiltas dan telah lama bergerak di bidang properti. Sedangkan untuk proyek properti yang akan dibangun, ia mengatakan bahwa Crown terkenal dalam pembangunan residensial jenis apartemen. Selama ini, ujar dia, pihaknya telah mengembangkan banyak produk yang beragam di Australia dengan variasi harga antara Rp 3 miliar hingga Rp 30 miliar.