Rabu 05 Jun 2013 17:03 WIB

SKK Migas: Bukan Hanya Pertamina yang Jadi Korban

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Rudi Rubiandini R.S.
Foto: bisnis.com
Rudi Rubiandini R.S.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencurian minyak melalui illegal tapping di kilang milik Pertamina di Plaju, Sumatra Selatan, semakin marak. Jumlah minyak yang dicuri secara terorganisir tersebut rata-rata mencapai 1.200 barel per harinya.

Menanggapi hal tersebut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini mengatakan masalah itu tidak hanya menimpa Pertamina semata, melainkan juga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain yang beroperasi di Sumsel. "Ini masalahnya di Sumatera Selatan, bukan Pertamina atau tidak.  Pertanyakan kepada orang Sumatera Selatan kenapa pada curi (minyak) gitu loh. Nah, itu tidak terjadi di Jawa Barat, tidak terjadi di Jawa Timur.  Ini terjadi cuma di Sumatra Selatan," ujar Rudi seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (5/6).

Rudi menjelaskan SKK Migas telah bekerja dan terjun langsung ke lapangan. SKK Migas pun telah menemui pemerintah daerah setempat, Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Sekretaris Kabinet Dipo Alam. "Sudah kita tangani dan sudah jadi agenda pemerintah.  Tapi tidak mudah karena pencurinya keroyokan," kata Rudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement