REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan produksi minyak di dalam negeri. Meskipun demikian, Karen mengakui produksi minyak Pertamina sampai dengan 30 April 2013 lalu belum sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013.
"Dalam RKAP kami 514,2 ribu barel per hari tapi sampai 30 April baru mencapai 457 ribu barel per hari atau lebih rendah 11 persen," ujar Karen dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (5/6).
Menurut Karen, ketidaksesuaian itu tak lepas dari belum tercapainya produksi minyak pada Pertamina EP sebesar 10 persen dan Pertamina Hulu Energi 14 persen. Sehingga total produksinya baru mencapai 203 ribu bph. Sedangkan untuk Pertamina EP Cepu produksinya masih sesuai rencana (on track) sebesar 226 ribu bph.
Lebih lanjut, Karen mengakui Pertamina belum mampu produksi minyak nasional minimal 30 persen produksi nasional. Akan tetapi dari tahun ke tahun, Karen mengatakan produksi Pertamina mengalami peningkatan tujuh persen dengan program I/EOR. Namun, diakuinya, program I/EOR kerap kali terhambat pembebasan lahan serta koordinasi antarinstansi untuk mendukung produksi nasional.