REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubun menyatakan, hasil kursi berbahan baku enceng gondok merupakan kerajinan yang unik.

"Ini merupakan hal yang unik yang harus dapat terus direplikasikan diseluruh kawasan yang banyak eceng gondoknya. Jika enceng gondoknya tidak dimanfaatkan akan menjadi masalah terhadap lingkungan," katanya disela-sela mengunjungi showroom Dewan Kerajinan Nasional Daerah Aceh (Dekranasda) Provinsi Aceh di Taman Ratu Safiatuddin, Selasa (4/6). Di showroom tersebut, sejumlah kerajinan berbahan baku eceng gondok dipamerkan.

Ia menyebut, produktivitas dan pemasaran kerajinan tersebut harus ditingkatkan, sehingga bahan baku yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga kerajinan tersebut bisa bersaing di pasaran.

Menurutnya, berbagai produk yang spesifik tentang Aceh harus ada tempat untuk pemasarannya, sehingga tamu dari berbagai daerah yang ingin membeli berbagai khas dapat langsung ke lokasi tersebut.

"Showroom tempat mempromosikan seperti batik Aceh dan berbagai kerajinan sudah cukup bagus," katanya.

Dalam kunjungan kerja ke provinsi paling barat Indonesia itu, Wamen yang menyempatkan diri untuk singgah dan membeli batik sutra khas provinsi tersebut. Kerajinan encong gondok yang di pamer di showroom Dekranasda Provinsi Ace itu berasal dari Aceh Utara dengan harga jual dari Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta untuk satu set.

Ikuti Whatsapp Channel Republika