Senin 03 Jun 2013 21:48 WIB

BPS Tak Dapat Perkirakan Dampak Kenaikan Harga BBM

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Mansyur Faqih
Ketua BPS Suryamin
Foto: antara
Ketua BPS Suryamin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, tak dapat memperkirakan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi.  Menurut Suryamin, BPS hanya melakukan simulasi terhadap kemungkinan yang ada.  

"BPS hanya memotret dampak (kenaikan harga BBM) terhadap inflasi. Tentu ada dampak langsung dan dampak tidak langsung, tetapi belum kita lihat," ujar Suryamin, Senin (3/6).  

BPS mencatat terjadi deflasi 0,03 persen pada Mei 2013. Dengan demikian, tingkat inflasi tahun kalender 2013 (Januari-Mei) sebesar 2,30 persen. Dengan tingkat inflasi year on year (Mei 2013 terhadap Mei 2012) senilai 5,47 persen.  Sebelumnya pada April 2013 juga terjadi deflasi sebesar 0,10 persen.

"Kita harapkan kalau harga BBM belum naik, harga barang jangan naik. Ini yang harus dipantau pemerintah," kata Suryamin.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement