REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto menyatakan sungguh-sungguh menggarap rencana ekspansi bisnis ke Myanmar dan kini tengah menjajaki tiga calon mitra di negara tersebut.
"Sudah ada tiga calon rekanan lokal yang sedang kita pelajari opsi apa yang lebih baik bagi Semen Indonesia, dan diharapkan tahun depan sudah ada keputusan (deal) dengan mereka," ujarnya kepada wartawan di Gresik, Jawa Timur, Sabtu.
Dia mengatakan ekspansi bisnis di Myanmar tidak hanya sekadar menanamkan modal melainkan juga sebagai pemain dan pemilik pabrik semen di negara tersebut sehingga produksi semen yang di Myanmar dapat berkontribusi sebesar 1 juta ton per tahun.
Ia mengatakan jika ekspansi bisnis Semen Indonesia ke Myanmar terealisasi maka pasar internasional juga akan mengenal nama Semen Indonesia. "Nanti, untuk kebutuhan ekspor dipenuhi dari pabrik di Myanmar yang produknya sudah sesuai dengan standar Semen Indonesia," katanya menambahkan.
Sementara itu kemungkinan bentuk ekspansi yang akan dilakukan SMGR yakni akuisisi perusahaan semen Myanmar. "Karena kalau kita bangun pabrik di sana akan memakan waktu lama," kata Dwi.
Dwi mengatakan pinjaman dana ke lembaga keuangan atau penerbitan obligasi akan dilakukan jika akuisisi di Myanmar sudah berjalan. Sementara mengenai pembangunan pabrik semen di Padang dan Rembang masih berjalan dan kebutuhan dananya tidak terlalu besar, sehingga masih bisa dipenuhi dari kas internal.
Dia menambahkan saat ini perseroan juga sedang mengkaji kemungkinan pembangunan pabrik baru pada 2017 di Kalimantan dan Papua.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
