Rabu 29 May 2013 18:26 WIB

'Bisnis Batu Bara Masih Menjanjikan'

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: A.Syalaby Ichsan
Tambang batu bara
Foto: Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Walau sempat menurun drastis pada tahun lalu, harga batu bara kembali menguat beberapa bulan terakhir. Kelesuan ekonomi global pada 2012 sedikit membaik di awal tahun ini.

Ketua Kompartemen Energi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Heru Sambodo mengatakan, kebutuhan energi meningkat di beberapa negara importir batubara terbesar seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

''Produksi batu bara Indonesia mencapai 370 juta ton, dimana 40 persennya diperuntukkan untuk ekspor,'' kata dia pada acara Potensi dan Prospek Pengadaan Batubara untuk Industri Dalam Negeri di Hipmi Center, Gedung Palma One, Jakarta, Rabu (29/5) siang.

Pemerintah, kata dia, memperkirakan kebutuhan batu bara untuk kepentingan dalam negeri bagi pemakai batu bara pada 2013 sebesar 74,320 juta ton. 

Industri, lanjut Heru, mulai beralih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Hal ini ternyata efektif dalam menekan biaya produksi. Menurutnya, peralihan tersebut harus dijaga dengan berbagai kemudahan. Di antaranya, jaminan pasokan batu bara aman, sarana transportasi yang memadai, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement