REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO---Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS, reli di ekuitas dan penurunan perkiraan harga logam.
Tekanan tersebut melebihi dukungan awal dari apa yang para analis sebut sebagai kondisi "oversold" (menjual berlebihan).
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 7,7 dolar AS atau 0,56 persen menjadi menetap di 1.378,9 dolar AS per ounce. Harga emas pekan lalu naik sekitar 1,6 persen, kinerja terbaik mingguan sejak pekan yang berakhir 26 April karena ekuitas global yang melemah dan penurunan dolar.
Namun, emas berjangka telah jatuh lebih dari 6,0 persen pada bulan ini. Menurut analis pasar, pasar menyaksikan tekanan "bearish" dari sebuah reli kuat ekuitas, dolar AS yang lebih kuat, data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan dan penurunan proyeksi harga emas dari beberapa bank.
Emas ditutup lebih rendah karena analis di JP Morgan Cazenove memangkas prospek logam pada 2013 menjadi 1.595 dolar per ounce dari 1.745 dolar. Dalam jangka pendek, para analis memangkas prospek emas 18 persen menjadi 1.450 dolar AS pada kuartal kedua, sementara menurunkan perkiraan 2015 sebesar 5,0 persen menjadi 1.650 dolar AS per ounce.