Senin 27 May 2013 11:45 WIB

Mendag: Harga Daging Sapi Harus Turun

Rep: Yulianingsih/ Red: Nidia Zuraya
Penjual daging sapi di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Foto: Antara/Wahyu Putro
Penjual daging sapi di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Perdagangan Gita Wiryawan mengatakan, harga daging sapi yang ada di pasar-pasar di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Bahkan harga tersebut diindikasikan akan naik pasca kenaikan harga bahan bakar minyak Juni mendatang. Karenanya Gita akan bekerja keras agar harga daging sapi tersebut bisa turun.

"Sore ini saya akan ketemu Menteri Pertanian untuk memasok daging ke titik-titik tertentu agar harga turun," ujarnya usai memantau harga daging dan komoditas lain di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Senin (27/5).

Dalam kesempatan itu Gita bahkan berdialog langsung dengan para pedagang daging di pasar tersebut. Berdasarkan dialog langsung itu Gita mengetahui jila harga daging sapi di tingkat eceran di Pasar Beringharjo Yogyakarta masih mencapai Rp 85 ribu sampai Rp 90 ribu per kilogram.

Padahal kata dia, idealnya harga daging sapi hanya Rp 75 hingga Rp 80 ribu per kilogram. Karenanya kata dia, pihaknya akan melakukan beberapa langkah agar harga daging ini turun. "Harga harus turun tetapi yang penting peternak juga harus tetep untung. Kalau turunnya terlalu banyak peternak gak akan untung," ujarnya.

Menurutnya, penurunan harga daging sapi itu harus diseimbangkan dengan kepentingan konsumen agar harga bisa terjangkau. Berdasarkan pantauan di lapangan, dengan harga tinggi tersebut, para pedagang besar hanya bisa berjualan lima ekor sapi dalam sehari. Namun jika harga turun menyentuh level Rp 75 hingga Rp 80 ribu para pedagang bisa menyembeli tujuh hinggha 10 ekor sapi setiap harinya.

"Kalau harga turun mereka (penjual) bisa double jualan sehingga akan memberi kesejahteraan pada pedagang. Ini juga berimbas pada peternak dan konsumen," kata Gita.

Tingginya harga daging sapi ini, sambung Gita, merata di seluruh Indonesia. Bahkan di Jakarta harga daging semakin mahal. Menurut Gita, pihaknya terus melakukan pantauan harga menjelang kenaikan harga BBM maupun menjelang lebaran di banyak tempat. Namun untuk kebutuhan lain kata dia masih stabil hanya daging sapi yang tetap tinggi.

Impor jenis tertentu

Dikatakan Gita, kenaikan harga daging sapi ini akibat permintaan yang meningkat meskipun stoknya stabil. Untuk itu kata dia, impor daging masih akan tetap dilakukan. Meskipun impor tersebut hanya akan dilakukan untuk jenis daging yang tidak diproduksi di dalam negeri. "Ini supaya tidak bentrok dengan kepentingan peternak, kita harus jaga keseimbangan itu," tandasnya.

Impor ini, tambah Gita, dilakukan karena ada beberapa daerah yang stok daging tidak cukup. Terkait hal ini kata dia, pihaknya akan berkoordinasi intensif dengan Menteri Pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement