Kamis 23 May 2013 12:39 WIB

Wapres: Permodalan Bank Lokal Harus Setara Bank Asing

Wakil Presiden Boediono
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Boediono menyampaikan kecukupan permodalan bagi perbankan penting untuk dipikirkan, agar dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional.

"Saya ingin menggarisbawahi beberapa hal mengenai smart policy untuk mendukung perbankan. Pertama terkait masalah kapitalisasi atau permodalan perbankan yang perlu dipikirkan untuk bisa mendukung pembangunan dan perekonomian," kata Wapres Boediono dalam sambutannya di acara "Indonesia Banking Expo 2013" di Jakarta Convention Center, Kamis (23/5).

Wapres mengatakan tanpa permodalan yang cukup kuat, Indonesia tidak akan memiliki perbankan yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Untuk meningkatkan permodalannya, menurut Wapres, bank dapat memerolehnya dari dalam maupun luar negeri, hingga mencapai tingkat permodalan yang setara dengan perbankan asing.

Hal ini menurut dia, penting dilakukan untuk menyambut integrasi sektor keuangan melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2020. Di sisi lain Wapres juga mengatakan bahwa perbankan harus mampu menghadapi kompetisi MEA, dengan cara yang baik, dengan bersatu bersama regulator dan pemerintah.

"Jangan ada jarak antara bank, regulator dan pemerintah. Semua harus bersatu menghadapi kedatangan perbankan asing melalui MEA. Kompetisi ini harus dijalani dengan fair, tanpa persaingan kita akan menjadi aktor yang lunak," ujar Wapres yang juga mantan Gubernur BI itu.

Lebih jauh Wapres mengatakan bahwa perbankan dan sektor usaha harus bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri, dan memanfaatkan keterbukaan MEA dengan tetap mentaati kesepakatan antara negara-negara ASEAN. "Untuk menjadi tuan rumah di negara sendiri itu prioritas utama. Dan untuk memanfaatkan pasar di luar tentu itu akan lebih sulit," kata dia.

Wapres mengatakan melalui seminar dan diskusi yang diselenggarakan dalam IBEX 2013, diharapkan praktisi perbankan dapat memberikan usulan kepada pemerintah terkait hal-hal yang diperlukan untuk mempersiapkan sektor keuangan dalam menghadapi MEA.

"Masih ada celah sebelum MEA bagi sektor keuangan diberlakukan 2020. Menko Perekonomian bisa mengikuti isu ini, sesuai dengan instruksi yang diberikan pak Presiden," tukasnya.

IBEX 2013 berlangsung 23-25 Mei 2013. Melalui acara ini digelar pameran perbankan dan UKM, serta seminar-seminar dan diskusi ahli membicarakan persiapan sektor perbankan dalam menghadapi MEA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement