REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan ada pekerjaan rumah (PR) utama yang diemban oleh Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, Chatib Basri.
"Dalam kesempatan fit and proper test yang saya sampaikan ada tiga tugas menkeu," kata SBY dalam keterangan persnya, Senin (20/5).
Pertama adalah "Menjaga, mengembangkan dan menjalankan kebijakan fiskal yang prudent ( berhati-hati), dalam perekonomian dunia yang masih penuh gejolak ini fiskal kita harus terjaga baik, APBN kita harus terjaga kesehatannya. Oleh karena itu kebijakan fiskal yang prudent harus dijaga."
Hal yang kedua adalah memberikan kebijakan yang mendorong peningkatan investasi sehingga mendorong perekonomian nasional.
"Menkeu harus memberikan back up policy, dukungan kebijakan agar investasi di Indonesia terus meningkat. Dalam praktik ada kebijakan fiskal yang benar-benar mendorong investasi dengan baik. Apakah insentif fiskal atau kebijakan yang lain. Tentu semua itu diperuntukkan bagi investasi kita dan membawa manfaat yang nyata bagi negara kita," katanya.
Ketiga, menurut SBY adalah kebijakan mendukung investasi yang mampu menciptakan lapangan kerja yang luas.
"Menkeu juga harus memberikan dukungan kebijakan agar investasi yang menciptakan tenaga kerja yang besar termasuk industri yang membuka kesempatan kerja yang lebih luas, ini sekali lagi memerlukan dukungan kebijakan Menkeu agar dikala perekonomian global seperti ini perekonomian kita tetap terjaga, tumbuh dengan baik, pengangguran dan kemiskinan berkurang dan pertumbuhan terajaga dan stabilitas juga terjaga," pesan SBY.