Kamis 16 May 2013 15:46 WIB

Asmindo: Pemerintah Belum Melakukan Apa Pun Hadapi AEC

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
ASEAN
ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menilai pemerintah Indonesia belum melakukan tindakan apapun untuk menghadapi komunitas masyarakat ekonomi ASEAN (AEC) 2015. 

Ketua umum Asmindo Ambar Tjahyono mengatakan, di antara negara-negara di Asia Tenggara saat ini terjadi perdagangan yaitu ekspor dan impor. “Perdagangan di antara negara-negara Asia Tenggara sendiri sudah bagus dan trennya terus meningkat,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/5).

Apalagi, lanjutnya, saat ini keadaan Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang sedang jatuh akibat krisis, jadi keadaan itu memaksimalkan potensi di Asia Tenggara dan Cina. Menurutnya, potensi itu berupa ekspor maupun impor termasuk yang terjadi di Indonesia.

Namun, tambahnya, kalau Indonesia dibanjiri barang impor saat AEC terjadi, maka Indonesia bisa menjadi pasar dan bukan pelaku AEC. “Jadi kalau kita baru siap-siap pada 2014 maka itu sudah terlambat. AEC harus dipersiapkan jauh-jauh hari,” ucapnya.

Ambar mengaku, para pelaku usaha mebel dan kerajinan terus menerus meningkatkan kualitas produknya, termasuk desain, sampai kualitas standar barang untuk , termasuk mebel dan kerajinan Indonesia untuk menghadapi AEC, mereka. Namun dia menyangkan karena pemerintah Indonesia termasuk Kementerian Perdagangan (Kemendag), sampai Kementerian Perindustrian (Kemenperin) belum melakukan tindakan untuk menghadapi AEC. “Pemerintah hanya berbicara saja,” tuturnya.

Padahal, lanjutnya, pihaknya membutuhkan tindakan nyata dari pemerintah. “Hendaknya pemerintah merumuskan (tindakan) yang lebih jelas, jangan berjalan sendiri-sendiri dan kami bisa membantu,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement