Sabtu 11 May 2013 06:36 WIB

Wow, Harga Emas Turun Tajam

 Pedagang menata perhiasan-perhiasan emas yang dijual di sentra perhiasan Cikini, Jakarta, Selasa (12/2).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang menata perhiasan-perhiasan emas yang dijual di sentra perhiasan Cikini, Jakarta, Selasa (12/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Jumat (Sabtu pagi WIB) karena dolar AS lebih kuat, mengakhiri minggu dengan kerugian hampir dua persen.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 32 dolar AS, atau 2,18 persen, menjadi menetap di 1.436,6 dolar AS per ounce.

 

Dolar AS lebih lanjut menguat terhadap yen Jepang pada Jumat, dan diperdagangkan di sekitar 101,61 yen per dolar pada Kamis setelah naik di atas batas 100-yen untuk pertama kalinya sejak April 2009.

 

Dolar yang lebih kuat cenderung mengurangi harga untuk komoditas berdenominasi dolar, termasuk emas.

 

Berlanjutnya penurunan kepemilikan emas oleh "gold exchange-traded funds" (ETF) juga memberikan kontribusi terhadap penurunan tajam harga emas pada Jumat. Kepemilikan emas oleh SPDR Gold Trust turun sekitar 15 ton menjadi 1.054 ton dari pekan sebelumnya pada Kamis.

 

Permintaan fisik untuk emas tetap kuat di seluruh dunia pada Jumat, tetapi analis pasar memperingatkan bahwa permintaan emas dari India mungkin jatuh setelah "Akshay Tritiya", hari suci Hindu dan Jain yang jatuh pada 13 Mei, ketika orang menganggapnya sebagai hari yang menguntungkan untuk membeli emas.

 

BNP Paribas pada Jumat menurunkan proyeksinya untuk harga emas 2013 sebesar 5,0 persen menjadi 1.580 dolar per ounce dan memangkas proyeksi harga emas 2014 sebesar 5,0 persen lain menjadi 1.520 dolar AS per ounce.

 

Perak untuk pengiriman Juli turun 25,3 sen, atau 1,06 persen, menjadi ditutup pada 23,658 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 30,5 dolar AS, atau 2,01 persen, menjadi ditutup pada 1.486 dolar AS per ounce.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement