Selasa 07 May 2013 20:15 WIB

RI Catat Pertumbuhan Ekonomi Terendah Sejak 2010

Rep: Esthi Maharani / Red: A.Syalaby Ichsan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berdialog dengan sejumlah perwakilan organisasi buruh
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berdialog dengan sejumlah perwakilan organisasi buruh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedikit khawatir dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang tercatat 6,02 persen.

“Saya mendengar pertumbuhan itu terendah sejak 2010 untuk kuartal pertama tiap-tiap tahun. Tolong dicek, saya kira itu benar,” katanya, di Jakarta, Selasa (7/5). 

Laporan triwulan BPS mencatat, dalam triwulan I tahun 2013 Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga belaku telah mencapai Rp 2.146,4 triliun atau naik 6,02 persen dibanding triwulan I tahun 2012 lalu sebesar Rp 2.095,7 triliun.

PDB pada triwulan I/2013 naik 1,41 persen dibanding triwulan IV/2012. Ia menilai pemerintah sudah sangat tahu apa yang menjadi penyebab penurunan pertumbuhan tersebut. Yakni ekspor yang jatuh. 

Karena itu, ia meminta semua pihak bergerak dan berupaya agar tidak ada kejatuhan lagi. Menurutnya, kalau sektor ekspor terganggu, maka perlu diperkuat. Kalau kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan terganggu, ada sektor lain yang bisa digenjot. 

“Agar lebih bagus lagi, ya iklim, ya aturan, ya kebijakan fiskal yang berkaitan dengan itu harus lebih bagus lagi dan ada elemen-elemen lain,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement