Senin 06 May 2013 14:42 WIB

Pembangkit Mandek, Konsumsi BBM PLN Naik

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Fernan Rahadi
Gedung PLN
Foto: Republika/Musiron
Gedung PLN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menambah kuota BBM untuk pembangkit listrik. Lembaga eksekutif ini bakal mengajukan kenaikan komposisi BBM dalam target bauran energi PLN, dari semula 9,7 persen menjadi 10,8 persen, dalam APBN Perubahan 2013.

"Ada kemunduran beberapa pembangkit," tegasnya saat ditemui, Senin (6/5). "Karenanya dari sebelumnya kita targetkan sekitar 5,6 juta kilo liter (kl), BBM-nya akan kita tambah jadi enam juta kl,".

Ia pun mengatakan target ini juga sudah disetujui Menteri ESDM dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) akhir tahun lalu. Meski demikian, target baru itu akan secara resmi diajukan ke DPR, Juni nanti.

Ia mengakui bakal ada kenaikan subsidi yang harus dibayar pemerintah bila konsumsi BBM ini naik. Tapi berapa besarannya, hal ini tergantung pada harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Prize/ICP) dan kurs rupiah terhadap dollar AS.

"Namun tambahan ini bukan karena kenaikan target penjualan listrik," jelasnya. Pasalnya, belum ada kenaikan penjualan listrik yang signifikan, dari grafik penjualan listrik selama kuartal pertama 2013.

Target penjualan listrik masih sesuai APBN 2013 sebesar sembilan persen. Sebelumnya PLN berencana menaikkan target penjualan listrik hingga 10 persen.

Dengan melihat tren pertumbuhan penjualan listrik yang melampaui target dari tujuh persen menjadi 10,17 persen di 2012, PLN memperkirakan bakal ada kenaikan penjualan hingga 191 terawatt hour (TWh) dari sebelumnya 174 TWh. Namun konsekuensi kenaikan target ini bakal berujung pada meningkatnya anggaran subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah untuk listrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement