REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- Pendapat masyarakat yang menyebut pemerintah ragu-ragu dalam menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dibantah Menteri ESDM, Jero Wacik.
Bantahan itu disampaikan Jero disela-sela peresmian jaringan distribusi listrik pedesaan dan pemanfaatan air bersih dari sumur bor untuk masyarakat di Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (3/5) kemarin. "Saya tidak pernah ragu-ragu. Enggak takut, Presiden tak takut," sebut Jero Wacik.
Jero mengatakan, perlu perhitungan matang untuk mengambil keputusan dalam penyesuaian harga BBM bersubsidi. "Jadi bukannya pemerintah ragu-ragu. Karena pemerintah sedang menghitung. Bagaimana rakyat miskin, pasokan beras, laju inflasi jika BBM dinaikkan," sebut Jero.
Sekretaris Dewan Pembina Demokrat ini menyatakan jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, ada beberapa elemen yang harus dipikirkan. "Harus ada kompesasi untuk rakyat miskin. Kompensasi pendidikan, kompensasi kesehatan, atau bantuan langsung tunai (BLT), agar masyarakat terjamin," ujar Jero mengakhiri.