REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat penurunan laba bersih di sepanjang kuartal pertama 2013. Penurunan laba sebesar 3,9 persen menjadi 265,3 juta dolar AS bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih perseroan meningkat 25,3 persen bila dibandingkan kuartal pertama 2012. Per akhir Maret 2013 pendapatan perseroan tercatat 731,1 juta dolar AS.
Besarnya pendapatan perseroan didorong oleh meningkatnya volume penjualan gas sebesar 5,8 persen menjadi 833 juta kaki kubik standar per hari (mmscfd). "Peningkatan volume sejalan dengan meningkatnya volume pasokan gas PGN dan konsumsi gas oleh pelanggan," ujar Sekretaris Perusahaan Heri Yusup, Kamis (2/5).
Pendapatan usaha juga didukung oleh bisnis transmisi perseroan. Usaha transmisi PGN dan anak usahanya PT Transportasi Gas Indonesia mengalirkan volume gas sebesar 877 mmscfd kepada pelanggan di Sumatra, Jakarta, Jawa Barat dan Singapura.
Namun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya volume transmisi ini mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh turunnya penyaluran gas dari lapangan Jambi Merang ke Pembangkit Listrik Muara Tawar dan penurunan penyerapan volume transmisi oleh PLN Batam.
Kenaikan harga belu memberi pengaruh terhadap beban pokok pendapatan PGN sebesar 66 persen di kuartal pertama. Kenaikan harga beli merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk memberi stimulus produksi gas nasional serta meningkatkan konsumsi domestik. "Kenaikan tahap pertama telah diimplementasikan pada 1 September 2012 dan tahap kedua berlaku mulai 1 April 2013," ujar Heri.