Rabu 24 Apr 2013 11:56 WIB

Pemerintah Akan Minta Tambahan Kuota BBM

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Stok BBM
Stok BBM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berencana menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di 2013. Bahkan dalam waktu dekat jumlah kuota baru kemungkinan akan diajukan dalam rancangan APBN Perubahan 2013.

"Kemungkinan (penambahan ini) sih besar," tegas Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo, Rabu (24/4). Meski kebijakan dua harga diterapkan, di mana BBM untuk mobil naik, konsumsi BBM tetap meningkat.

Tapi sayangnya, ia enggan menuturkan berapa besaran kuota tambahan tersebut. Menurutnya ini masih dihitung secara intensif dengan melihat aspek pertumbuhan ekonomi hingga industri kendaraan.

Dalam APBN 2013, pemerintah dan DPR menetapkan kuota BBM bersubsidi hanya sebesar 46 juta kiloliter (KL) per tahun. Namun Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memprediksi dengan tren kenaikan 20 persen per tahun, konsumsi  bisa naik hingga 53 juta KL.

Kebijakan dua harga BBM bersubsidi juga hanya akan menekan konsumsi hingga 48 juta KL. Tapi sayangnya saat ditanya mengapa kebijakan perhitungan kuota selalu salah sasaran, Susilo mengaku persetujuan DPR menjadi penyebab.

Hal senada juga dikatakan Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro. Menurutnya Mei nanti pembahasan tambahan kuota akan dilakukan dengan Kementerian Keuangan.

"Kita lihat Januari Februari hingga April ini pertumbuhan permintaan kaya apa," jelasnya. Ditegaskannya per tahun, memang ada tren pertumbuhan konsumsi BBM bersubsidi hingga delapan persen.

Tapi ia mengingatkan, upaya pemerintah menggunakan teknologi juga diyakini bisa menekan tambahan kuota ini, hingga tak membludak lebih. Sistem minitoring pengendalian (SMP) Pertamina misalnya diyakini mampu menekan konsumsi BBM terutama solar.

"Kita lihatlah sampai pertengahan ini bagaimana," ujarnya. Setelah pembahasan selesai, pemerintah baru akan mengajukan kuota baru ini dalam R APBN-P ke DPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement