Senin 22 Apr 2013 23:53 WIB

Gagal Masuk EG List, Indonesia Disarankan Benahi Standar & Teknologi

Rep: Rr. Laeny Sulistyawati/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)
Foto: distan.pemda-diy.go.id
Sayuran dan buah produk hortikultura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia gagal memasukkan beberapa komoditi nonmigas dalam daftar environmental goods (EG) Asia Pasifik. Sejauh ini hanya tiga negara yang menyetujui.

Menurut peneliti Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Ina Primiana, Senin (22/4), ada tiga penyebab kegagalan tersebut dan harus segera disikapi bila Indonesia ingin bisa terus bersaing.

Ina menuturkan pemerintah harus segara bertindak. Pertama, dari sisi internal Indonesia harus membenahi teknologi supaya komoditasnya dapat memiliki standar internasional, dan mampu bersaing dengan negera-negara produsen lainnya.

Tidak hanya itu, tambahnya, sektor hulu juga harus dibenahi. ’’Selama ini perencanaan Indonesia masih kurang dan harus dijamin supaya kualitasnya terjaga,’’ ujarnya menegaskan.

Dia menekankan kalau  teknologi Indonesia sudah dibenahi dan mengikuti standar internasional, maka Indonesia sebaiknya mengekspor komoditasnya ke negara-negara yang memmbutuhkan produknya, namun masih belum menjadi pasar impor negara lain.

’’Selama ini Indonesia hanya mengekspor ke 13 negara. Seharusnya kita bisa ekspor ke banyak begara lainnya dengan harga dan kualitas Indonesia,’’ kata dia.

Sementara itu wakil menteri perdagangan Indonesia Bayu Krisnamurthi dan direktur jenderal perdagangan luar negeri kementerian perdagangan Indonesia Bahrul Cahairi tidak dapat dikonfirmasi ketika dihubungi maupun di sms oleh Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement