REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Trust Securities Reza Priyambada menilai rekor yang dicapai IHSG saat ini terlalu dini. Pasalnya belum ada sentimen positif yang mendongkrak IHSG ke level psikologis. "Pencapaian IHSG ini terkesan dipaksakan," kata Reza di Jakarta, Kamis (18/4).
Ia mengatakan sejauh ini baru sentimen laporan kinerja kuartal pertama yang mendorong IHSG memasuki level di atas 5.000. Namun selain itu belum ada lagi hal pendorong IHSG baik global maupun lokal.
"Saya rasa tidak bertahan lama," kata Reza. Ia menilai ada baiknya pencapaian IHSG harus didukung oleh sentimen-sentimen yang ada sehingga pencapaian level tersebut tidak terkesan tidak berarti apapun.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang berpendapat berhasilnya IHSG mencapai rekor terbaru disebabkan oleh baiknya sentimen dari pencapaian kinerja kuartal pertama yang dilaporkan emiten. Kinerja kuartal ini dimulai dari emiten sektor perbankan.
IHSG diperkirakan akan mampu bertahan di atas level psikologis, meski dalam perjalanannya ke akhir sesi perdagangan akan fluktuatif. "Kami perkirakan hingga akhir tahun bisa mencapai level 5.100," ujar Edwin.
Pada perdagangan Kamis (18/4) IHSG ditutup menguat 0,28 persen ke level 5.006,9.