Rabu 17 Apr 2013 13:47 WIB

Pasar Keuangan Mikro Syariah Capai 1 Miliar Dolar AS

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Keuangan Syariah (Illustrasi)
Keuangan Syariah (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Pasar keuangan mikro syariah saat ini diprediksi mencapai 1 miliar dolar AS. Pasar keuangan syariah mikro cepat diterima di banyak negara baik negara Muslim maupun non- Muslim.

CEO Pusat Perbankan dan Ekonomi Syariah (CIBE) Alhuda, Muhammad Zubair Mughal, mengatakan keuangan mikro syariah tumbuh cepat lantaran memiliki kinerja luar biasa dalam memberantas kemiskinan. "Saat ini ada lebih dari 300 lembaga keuangan mikro syariah menawarkan jasa kepada 1,6 juta nasabah di 32 negara," ujarnya seperti dikutip dari CPI Financial, Rabu (17/4).

Peran keuangan mikro syariah sangat signifikan dalam mengurangi kemiskinan. Lembaga donor internasional dan organisasi multilateral seperti United States Agency for International Development (USAID), Islamic Development Bank (IDB), Asian Development Bank (ADB), International Fund for Agricultural Development (IFAD) serta United Nations Development Programme (UNDP) dan Bank Dunia telah menjelaskan kebijakan mereka di berbagai negara untuk memperkuat keuangan mikro syariah. Hal ini turut memastikan kemajuan keuangan mikro syariah tumbuh lebih cepat.

Mughal berujar jika diperhatikan selama sepuluh tahun terakhir, industri keuangan syariah baik di sektor perbankan syariah, sukuk, maupun asuransi syariah telah berkembang begitu cepat. Namun menurutnya dalam tiga tahun ke depan, keuangan mikro syariah akan berkembang lebih cepat  dibandingkan dengan produk keuangan syariah lainnya.

Untuk lebih memperkuat keuangan mikro syariah, CIBE Al Huda telah membentuk divisi internasional bernama Centre of Excellence in Islamic Microfinance (CEIMF). Tujuan utamanya memberikan konsultasi kepada lembaga keuangan mikro konvensional agar dapat diubah menjadi lembaga keuangan mikro syariah. CEIMF menawarkan layanannya di beberapa negara, diantaranya Indonesia, Azerbaijan, Yaman, Afghanistan, Pakistan, Mauritius dan Kazakhstan.

Mughal mengatakan ada hal yang sangat dibutuhan dalam industri keuangan mikro syariah sehingga produknya dapat diperkenalkan. Seperti saat ini, pembiayaan Murabahah memiliki 80 persen pangsa dari total pasar keuangan mikro syariah. "Popularitas keuangan mikro syariah terlihat dari titik ini," katanya. Banyak universitas internasional meminta CEIMF Alhuda membantu menggabungkan keuangan mikro syariah sebagai subjek dalam bisnis keuangan.

Mughal menyebut hampir setengah dari kemiskinan dunia terjadi di negara-negara Muslim. Salah satu alasannya adalah penolakan umat Islam untuk mengambil bunga berbasis pinjaman. Untuk itu keuangan mikro syariah hadir sebagai  instrumen penting dalam memberantas kemiskinan dari dunia Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement