REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allianz Indonesia mencatat pertumbuhan premi bruto (GWP) gabungan sebesar 18 persen. Per akhir 2012 premi bruto perseroan mencapai Rp 8,84 triliun.
Total aset bisnis Allianz Indonesia tercatat meningkat 25 persen menjadi Rp 20,94 triliun. Sedangkan laba bersih perseroan tercatat meningkat dari Rp 298 miliar menjadi Rp 393 miliar.
Kontribusi terbesar diperoleh dari Allianz Life Indonesia. Per Desember 2012 Allianz Life berhasil membukukan premi sebesar 8,3 triliun atau meningkat 23 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. "Unit link berkontribusi 55 persen pada perolehan premi Allianz Life," ujar Wakil Direktur Utama Allianz Life Handojo Kusuma di Jakarta, Selasa (16/4).
Perseroan mencatat premi baru diperoleh sebesar Rp 1,7 triliun. Sekitar 96 persen dari premi baru ini merupakan unit link. Asuransi jiwa individual masih menjadi kontributor utama bagi total pendapatan premi perseroan, yaitu 57,8 persen. Sisanya diperoleh dari asuransi kelompok dan kesehatan. Dari jalur penjualan, bancassurance masih memberikan kontribusi terbesar, yaitu 64 persen. Sisanya dari keagenan.
Dengan perolehan kinerja tersebut perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 421 miliar atau naik 15,8 persen dari tahun sebelumnya. Perseroan juga berhasil meningkatkan pangsa pasarnya sebagai salah satu asuransi jiwa di Indonesia menjadi 8,6 persen dari sebelumnya 7,2 persen.
Tahun ini Allianz Life menargetkan pertumbuhan sebesar 15 persen dengan total pemegang polis sebanyak 400 ribu orang. Untuk mendorong pencapaian target tersebut, Allianz Life meluncurkan produk asuransi Smart Legacy, yaitu sebuah produk asuransi tradisional terkait dengan investasi. Hal ini dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan perlindungan warisan keluarga.
Handojo menyebutkan produk ini sudah diluncurkan per Maret 2012. Ditargetkan perolehan premi hingga akhir tahun senilai 100 juta dolar AS. "Per satu bulan preminya sudah 10 juta dolar AS," ujarnya.
Sementara itu Allianz Utama Indonesia membukukan perolehan premi senilai Rp 524,05 miliar atau turun 25 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu Allianz Utama rugi Rp 65 miliar, sedangkan tahun ini turun menjadi Rp 28,3 miliar.